Adegan Kunci di Avengers: Endgame Ternyata Hasil Improvisasi
loading...
A
A
A
Ada salah satu adegan kunci di Avengers: Endgame yang mengubah jalan cerita film itu dan seluruh kisah di Marvel Cinematic Universe (MCU) . Namun, tak banyak yang tahu kalau adegan itu adalah hasil improvisasi. Boleh dibilang, adegan ini sangat singkat, meskipun memiliki makna yang sangat dalam. Adegan apakah itu?
Di film itu, memang banyak adegan yang cukup mencengangkan dan memiliki momentum yang pas. Misalnya, ketika Captain America (Chris Evans) mampu memegang Mjolnir. Kemudian, momen ketika Iron Man (Robert Downey Jr.) mengorbankan dirinya demi menyelamatkan semesta dari ancaman Thanos (Josh Brolin). Namun, adegan yang paling mengubah jalan cerita di film ini adalah adegan yang terjadi sesaat sebelum Thanos dan Iron Man bertempur untuk terakhir kalinya.
Dari 3 jam durasi film tersebut, ada moment ketika Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) dan Iron Man saling pandang. Saat itu, Strange sedang menahan terjangan air ketika Iron Man terlihat akan kalah. Saat itulah, mereka saling pandang dan Strange mengacungkan jari telunjuknya. Itu adalah rujukan pada ucapannya di Avengers: Infinity War bahwa mereka (Avengers) hanya punya satu kesempatan untuk menang dari Thanos. (Baca Juga: Pakai Topeng Iron Man, Robert Downey Jr. Tak Bisa Melihat )
Siapa yang menyangka jika ternyata adegan itu adalah hasil improvisasi? Hal ini diungkapkan sutradara Doctor Strange, Scott Derrickson. Dia menyatakannya sebagai balasan dari kicauan sebuah akun yang mengunggah gambar bergerak Strange saat mengacungkan jari di Endgame. Menurut Scott, Benedict-lah yang mengatakan kepadanya kalau adegan itu diimprovisasi.
“Benedict bilang ke saya kalau momen itu adalah improvisasi,” cuit Scott.
Marvel Studios memang diakui sangat baik dalam merencanakan Avengers: Infinity War dan Endgame. Namun, itu tidak berarti mereka tidak terbuka untuk improvisasi. Selama lebih dari 10 tahun berjalan, MCU telah mengalami sejumlah momen yang tidak tertulis dalam skrip asli mereka. Salah satunya adalah ketika Tony Stark memutuskan mengungkapkan dirinya adalah Iron Man di film pertamanya pada 2008.
Tak hanya itu. Di dua film terakhir Avengers, momen improvisasi pun banyak tercipta. Ini termasuk ucapan lucu Drax, yaitu “Kenapa Gamora” di Infinity War. Selain itu, ucapan Peter Parker , yaitu “Tuan Stark, saya merasa tidak enak,” di film yang sama pun ternyata adalah hasil improvisasi Tom Holland, pemeran Peter Parker. Sementara, di Endgame, sebagian besar hal yang berujung pada kematian Iron Man ternyata adalah hasil improvisasi. Sepertinya, adegan dengan Strange itu adalah yang memotivasinya untuk menjentikkan jari. (Baca Juga: Mengapa Doctor Strange Melihat 14.000.605 Masa Depan? )
Dikutip dari Screen Rant, adegan singkat antara Iron Man dan Doctor Strange di ujung Endgame itu memang penting. Yang pertama, adegan itu secara efektif membangun koneksinya dengan Iron Man meskipun hanya sebentar bekerja sama dengannya di Infinity War. Menjadi satu-satunya orang yang tahu kalau itu adalah nasib Tony Stark, cukup menarik kalau itu akan disebut lagi di cerita masa depan Strange, terutama karena tidak ada yang tahu momen itu selain mereka berdua. Kedua, itu juga mengemukakan kalau tangan Strange tidak pernah sembuh meskipun kekuatannya sebagai penyihir terus bertambah. Jari tangan Strange terlihat masih gemetaran saat diangkat di adegan tersebut. Ini adalah referensi pada cerita asal mulanya.
Avengers: Endgame memang sudah lebih dari setahun dirilis di bioskop. Namun, sampai saat ini, film itu masih menjadi buah bibir. Terutama karena masih banyak teori yang bisa digali dari film ini yang dijadikan acuan untu masa depan MCU. Salah satu penulis naskah Endgame, Christopher Markus, mengakui kalau film itu tidak takut menyelam ke momen fan service. (Baca Juga: Ini Cara Doctor Strange Melihat 14 Juta Peluang di Infinity War )
“Film-film ini tidak akan ada tanpa penggemar. Jadi, kalian tahu, sebuah film yang dibuat untuk membuat penggemar frustrasi itu terlihat sedikit bunuh diri. Orang bilang fan service itu seperti kalian mencalokan beberapa ceruk. Maksud saya, kita sudah melihat angka yang dibuat film ini. Penggemar adalah mayoritas pada titik ini. Fan service itu menghormati cerita yang telah muncul sebelumnya. Itu tidak seperti kita menarik telur Paskah yang hanya akan didapatkan tiga orang. Itu hanya meletakkan benang, menjumput nuansa yang telah ada sebelumnya. Saya tidak melihatnya seperti jenis tulisan tertentu,” papar Christopher beberapa waktu lalu seperti dikutip Comic Book.
Di film itu, memang banyak adegan yang cukup mencengangkan dan memiliki momentum yang pas. Misalnya, ketika Captain America (Chris Evans) mampu memegang Mjolnir. Kemudian, momen ketika Iron Man (Robert Downey Jr.) mengorbankan dirinya demi menyelamatkan semesta dari ancaman Thanos (Josh Brolin). Namun, adegan yang paling mengubah jalan cerita di film ini adalah adegan yang terjadi sesaat sebelum Thanos dan Iron Man bertempur untuk terakhir kalinya.
Dari 3 jam durasi film tersebut, ada moment ketika Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) dan Iron Man saling pandang. Saat itu, Strange sedang menahan terjangan air ketika Iron Man terlihat akan kalah. Saat itulah, mereka saling pandang dan Strange mengacungkan jari telunjuknya. Itu adalah rujukan pada ucapannya di Avengers: Infinity War bahwa mereka (Avengers) hanya punya satu kesempatan untuk menang dari Thanos. (Baca Juga: Pakai Topeng Iron Man, Robert Downey Jr. Tak Bisa Melihat )
Siapa yang menyangka jika ternyata adegan itu adalah hasil improvisasi? Hal ini diungkapkan sutradara Doctor Strange, Scott Derrickson. Dia menyatakannya sebagai balasan dari kicauan sebuah akun yang mengunggah gambar bergerak Strange saat mengacungkan jari di Endgame. Menurut Scott, Benedict-lah yang mengatakan kepadanya kalau adegan itu diimprovisasi.
“Benedict bilang ke saya kalau momen itu adalah improvisasi,” cuit Scott.
Marvel Studios memang diakui sangat baik dalam merencanakan Avengers: Infinity War dan Endgame. Namun, itu tidak berarti mereka tidak terbuka untuk improvisasi. Selama lebih dari 10 tahun berjalan, MCU telah mengalami sejumlah momen yang tidak tertulis dalam skrip asli mereka. Salah satunya adalah ketika Tony Stark memutuskan mengungkapkan dirinya adalah Iron Man di film pertamanya pada 2008.
Tak hanya itu. Di dua film terakhir Avengers, momen improvisasi pun banyak tercipta. Ini termasuk ucapan lucu Drax, yaitu “Kenapa Gamora” di Infinity War. Selain itu, ucapan Peter Parker , yaitu “Tuan Stark, saya merasa tidak enak,” di film yang sama pun ternyata adalah hasil improvisasi Tom Holland, pemeran Peter Parker. Sementara, di Endgame, sebagian besar hal yang berujung pada kematian Iron Man ternyata adalah hasil improvisasi. Sepertinya, adegan dengan Strange itu adalah yang memotivasinya untuk menjentikkan jari. (Baca Juga: Mengapa Doctor Strange Melihat 14.000.605 Masa Depan? )
Dikutip dari Screen Rant, adegan singkat antara Iron Man dan Doctor Strange di ujung Endgame itu memang penting. Yang pertama, adegan itu secara efektif membangun koneksinya dengan Iron Man meskipun hanya sebentar bekerja sama dengannya di Infinity War. Menjadi satu-satunya orang yang tahu kalau itu adalah nasib Tony Stark, cukup menarik kalau itu akan disebut lagi di cerita masa depan Strange, terutama karena tidak ada yang tahu momen itu selain mereka berdua. Kedua, itu juga mengemukakan kalau tangan Strange tidak pernah sembuh meskipun kekuatannya sebagai penyihir terus bertambah. Jari tangan Strange terlihat masih gemetaran saat diangkat di adegan tersebut. Ini adalah referensi pada cerita asal mulanya.
Avengers: Endgame memang sudah lebih dari setahun dirilis di bioskop. Namun, sampai saat ini, film itu masih menjadi buah bibir. Terutama karena masih banyak teori yang bisa digali dari film ini yang dijadikan acuan untu masa depan MCU. Salah satu penulis naskah Endgame, Christopher Markus, mengakui kalau film itu tidak takut menyelam ke momen fan service. (Baca Juga: Ini Cara Doctor Strange Melihat 14 Juta Peluang di Infinity War )
“Film-film ini tidak akan ada tanpa penggemar. Jadi, kalian tahu, sebuah film yang dibuat untuk membuat penggemar frustrasi itu terlihat sedikit bunuh diri. Orang bilang fan service itu seperti kalian mencalokan beberapa ceruk. Maksud saya, kita sudah melihat angka yang dibuat film ini. Penggemar adalah mayoritas pada titik ini. Fan service itu menghormati cerita yang telah muncul sebelumnya. Itu tidak seperti kita menarik telur Paskah yang hanya akan didapatkan tiga orang. Itu hanya meletakkan benang, menjumput nuansa yang telah ada sebelumnya. Saya tidak melihatnya seperti jenis tulisan tertentu,” papar Christopher beberapa waktu lalu seperti dikutip Comic Book.
(alv)